Pages

Sunday, 30 October 2011

Waktu utk menangis atau tersenyum

 Assalamualaikum wr.wb
2 orang sahabat sedang asik berenang di pinggir pantai yang indah, airnya jernih dan tampak begitu mempesona untuk dinikmati..
mereka bernama Budi dan Salim..

...
"ayuk bud, agak ke tengah dikit.., salim mangajak budi dengan komando kepalanya..

"Ogah ah.. serem.. kamu aja yang ketengah, kamu kan pinter berenang... budi sedikit ngeri mengiyakan ajakan salim.


"Tenang aja lagi Sob.. kan ada Gw.. lo pasti aman deh... salim meyakinkan budi yang terlihat ketar ketir..


"yakin??? aman yak??!!!.. budi meminta kepastian Salim..


"Yakin aman bud... gw kan juara renang di sekolah... lo pasti aman.. kalo ada apa2 lo bisa andelin kemampuan renang gw.. salim memastikan ucapannya.


"oke deh .. Yuk mari pakde... budi berenang sembari tersenyum pada salim yang tampak shock dengan panggilan "PAKDE" dari budi.


mereka berenang menjauhi bibir pantai tempat mereka berasal.. mengambang, berubah gaya berenang, dan canda menjadi "sesaji" kala mereka menempuh senti demi senti air asin yang sedang mereka tracking...


Tiba2 angin mulai sedikit demi sedikit mengencang.. Gelombang mulai meninggi.. dan Awan hitam berbondong bondong mendekati daratan..


"Lim.. gimana nih.. budi panik..

"Yuk ke pingigir sekarang..salim mengajak budi...
budi mengikuti salim yang berenang di depannya..

tiba2 Ombak yang sangat tinggi bergulung dari arah belakang tubuh mereka..


"Huaaaaaaaaaaaaaaaa..... Budi berteriak sekencangnya...

"Lo gak papa kan Bud??? salim berteriak dari arah depan..
"aku aman..kamu dimana lim ??? budi mencari salim yang tadi berenang di depannya..

"Gw di depan lo bud.. kehalang ombak nih.. lo terus aja berenag ke pinggir .. nanti kita ketemu disana...


"aku takut gak kuat Lim.. kamu sih enak pinter berenang.. Budi meneriaki Salim...


"Udah berenang aja lo.. pasti bisa kok.. Salim menyahut dari kejauhan.. dan suaranya semakin jauh dari tubuh budi yang mulai kelelahan..


Salim memacu kecepatan renangnya dan menerjang gelombang yang semakin meninggi.. berkali kali ia menghilang dan timbul dari riak2 air..


sementara Budi sudah kelelahan.. ia tak mampu lagi berenang melawan gelombang yang mematahkan kayuhan kakinya untuk berenag menuju pantai.. ia hanya pasrah mengikuti kemana gelombang membawanya.. "Tuhan.. inilah akhir hidupku.." budi membatin sedih.. ia yakin Salim sedang menunggunya di pinggir pantai sambil berharap harap cemas akan keadaannya.. semoga salim bisa sabar menunggu ku.. budi menangis haru didalam kesendiriannya..


30 menit berlalu.. budi mulai menyadari gelombang laut sudah tidak separah beberapa waktu lewat.. angin cenderung bergerak tenang, ombak bergulung hanya beberapa centi saja.. nampak dihadapannya bibir pantai tempat ia dan salim biasa berenang..


Bersusah payah Budi bergerak hingga menyentuh pasir yang memutih di hamparan pinggiran pantai..


"alhamdullilah.... budi kembali terisak....,,


Belum lagi pulih tenaga budi.. ia segera bergegas mencari Salim yang mungkin sejak tadi mencarinya..


"Saliiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii
iiiiiiiiiim... liiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiimmm.... budi berteruiak keras memanggil sahabatnya...

"Dek dek.. apa kamu nyari teman kamu??? seorang bapak nelayan menghampiri budi..


"iya betul pak.. , bapak ada liat enggak ya??

" coba liat di balai desa dek.. siapa tau itu teman adek...

Budi berlari kearah balai desa dan menyaksikan pemandangan pilu dihadapannya.., Salim telah terbujur kaku, beberap nelayan menceritakan , mereka menemukan salim terombang ambing di lautan.. mungkin ia tenggelam karena terlalu lelah melawan gelombang yang sedang gila-gilanya beberapa jam lalu..


Budi kembali menangis sejadi jadinya.. " kenapa salim.. kenapa bukan aku.. bukankah aku tidak pandai berenang, bukankah salim juara renang di sekolah..." air matanya membanjir hebat... terbayang semangat sahabatnya yang menyuruhnya terus berjuang hingga tiba di pinggir pantai..


selamat jalan sahabat.. Budi meninggalkan secarik kertas putih bertuliskan.. "Terimakasih" diatas tanah merah tempat Salim terbaring ubntuk selamanya...



Taukah kalian kenapa aku berterimakasih kepada sahabatku???

kerena dari kejadian ini aku tau satu hal yang mungkin akan aku ingat seumur hidupku..
kejadian ini mengajarkan padaku..
dalam hidup, kita bukan sekedar harus menjadi kuat, pandai dan terampil..

dalam hidup kita bukan sekedar harus menjadi sosok yang dibanggakan, di elu elukan, atau di damba dambakan..


tapi kita juga mesti tau kapan kita harus berhenti sejenak untuk berjalan atau berjuang, bukan untuk menyerah, apalagi kalah...


kita berhenti sesaat untuk " memastikan " apakah kita sanggup terus berjalan,

kita berhenti sejenak untuk "memikirkan" kapan waktu yang tepat untuk kembali melangkah.

tidak akan mungkin kita sanggup mendaki Mount evrest tanpa jaket...

tidak akan mungkin kita sampai puncak himalaya tanpa berhenti untuk berkemah...

kita berhenti sesaat untuk memikirkan apa yang terbaik bagi diri kita saat melawan "GELOMBANG GELOMBANG KEHIDUPAN"


karena gelombang itu akan berubah setiap hari..

dan kita tidak harus berhenti pula setiap hari..

tapi berhentilah saat "TIBA2 GELOMBANG ITU BEGITU MENAKUTKAN DAN TERAMAT BERAT UNTUK KITA LALUI DALAM BEBARAPA MENIT"


berhentilah dan berfikirlah,,.. biarkan sejenak tubuh kita untuk beristirahat..


jika sudah mereda.. lanjutkan perjalanan panjang ini dengan ketenangan dan rangkaian pilihan bijak.


orang hebat bukanlah orang yang suaranya paling besar, temannya paling banyak , ilmunya paling tinggi, hartanya paling berlimpah,


orag hebat adalah orang yang tau kapan ia harus berjalan. dan kapan ia harus berhenti di "setiap hal dalam hidupnya"


No comments:

Post a Comment

visitor

Flag Counter